Magang di Jepang, Kementan Dorong Petani Milenial Garut jadi Pengusaha Pertanian

Magang di Jepang, Kementan Dorong Petani Milenial Garut jadi Pengusaha Pertanian
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi. Foto: Humas Kementan.


Menurut Dedi, mereka bukan hanya menguasai on-farm yaitu bagaimana olah tanah, pupuk, varietas, mengendalikan alsintan, panen dan lainnya.

Namun, ujar dia, mereka menguasai dari hulu hingga hilir dari bagaimana bercocok tanam hingga mengemas, mengolah dan menjual, sehingga pertanian menjadi bisnis yang menjanjikan dan menghasilkan.

Dimyati berterima kasih kepada BPPSDMP Kementan yang terus men-support dia dan rekan-rekannya bergerak di sektor pertanian.

Baginya, hal itu sebagai tonggak kebangkitan sektor pertanian Indonesia.

"Peran, keberadaan dan kehadiran BPPSDMP Kementam selama ini telah meningkatkan keterampilan kami. Kami berharap ini adalah tonggak kemajuan di bidang pertanian," ungkapnya.

Dimyati menegaskan ia sebagai genereasi muda pertanian tidak akan menyerah dengan kondisi apa pun untuk bertani, berproduksi dan meningkatkan produktivitas pertanian.


Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Garut, Dedi menyempatkan diri berdialog dengan petani, kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan) dan penyuluh di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kadungora.

Hadir pada kesempatan itu Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Camat Kadungora, Kapolsek Kadungora, Danramil Kadungora, Kepala Desa Kadungora.

Menteri Syahrul menyiapkan kurang lebih 2,5 juta petani milenial dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News