Magang di Jepang, Kementan Dorong Petani Milenial Garut jadi Pengusaha Pertanian
Menurut Dedi, mereka bukan hanya menguasai on-farm yaitu bagaimana olah tanah, pupuk, varietas, mengendalikan alsintan, panen dan lainnya.
Namun, ujar dia, mereka menguasai dari hulu hingga hilir dari bagaimana bercocok tanam hingga mengemas, mengolah dan menjual, sehingga pertanian menjadi bisnis yang menjanjikan dan menghasilkan.
Dimyati berterima kasih kepada BPPSDMP Kementan yang terus men-support dia dan rekan-rekannya bergerak di sektor pertanian.
Baginya, hal itu sebagai tonggak kebangkitan sektor pertanian Indonesia.
"Peran, keberadaan dan kehadiran BPPSDMP Kementam selama ini telah meningkatkan keterampilan kami. Kami berharap ini adalah tonggak kemajuan di bidang pertanian," ungkapnya.
Dimyati menegaskan ia sebagai genereasi muda pertanian tidak akan menyerah dengan kondisi apa pun untuk bertani, berproduksi dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Garut, Dedi menyempatkan diri berdialog dengan petani, kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan) dan penyuluh di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kadungora.
Hadir pada kesempatan itu Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Camat Kadungora, Kapolsek Kadungora, Danramil Kadungora, Kepala Desa Kadungora.
Menteri Syahrul menyiapkan kurang lebih 2,5 juta petani milenial dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Seleksi PPPK 2024 Sedang Proses, Muncul Usulan Baru dari Pak Gub
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Wamentan Sudaryono Dapat Gelar Bapak Petani Milenial, Yakin Sektor Pertanian Menjanjikan
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke