Magelang Diguyur Lumpur

Magelang Diguyur Lumpur
Magelang Diguyur Lumpur
Kondisi ini membuat aktivitas warga menjadi lumpuh. Hampir tidak ada aktivitas di tempat-tempat umum. Pertokoan di jalan Jogja-Magelang, jalan Pemuda Muntilan dan Jalan Pemuda Kota Magelang tampak tutup. Bahkan, pasar Muntilan pun tampak sepi, hanya sejumlah kios yang buka di pagi hari. Namun, menjelang siang mereka memilih menutup kiosnya.

"Semua toko tutup, saya mau membeli makan saja susah mencari warung makan yang buka," kata Hendri, seorang warga Semarang yang bekerja di wilayah Muntilan, Kabupaten Magelang.  Sejumlah sekolah juga nampak lengang. Beberapa yang masih aktif belajar mengajar juga memulangkan siswanya lebih awal. Seperti terjadi di TK Aisyiyah Kota Magelang. Siswa yang datang pagi hari diantar para orang tuanya,akhirnya dipulangkan karena kondisi cuaca.

SD Muhammadiyah Alternatif Kota Magelang juga memberlakukan kebijakan serupa. "Rencananya akan ada kegiatan menonton bersama, tapi dibatalkan dan siswa dipulangkan lebih awal," kata Kurniawati, orang tua siswa kelas III sekolah tersebut. Sore hari, hujan air turun dengan intensitas sedang. Air hujan cukup membersihkan lumpur yang menempel di dedaunan dan atap rumah. Namun di jalanan, air membuat lumpur menjadi lebih licin. Kondisi ini terjadi hingga malam hari.

Dampak lain erupsi merapi juga nampak di kawasan yang berjarak 15 km dari puncak merapi. Ribuan pohon tumbang akibat tingginya intensitas hujan disertai pasir dan abu. Beberapa warga lebih memilih tinggal dipengungsian dan meninggalkan rumah mereka.

MAGELANG-- Hujan abu yang terjadi hampir dua hari di wilayah Kabupaten dan Kota Magelang membuat seluruh pelosok wilayah ini tertutupi lumpur. Akibatnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News