Magis di Madejski

Magis di Madejski
Magis di Madejski
Sedangkan pelatih Arsenal Arsene Wenger menyebut laga di Madejski tak ubahnya keajaiban. Kendati Wenger menyebut Piala Liga bukan ajang prioritas bagi Arsenal (sekalipun Arsenal tanpa trofi tujuh tahun terakhir), pelatih berjuluk The Professor itu juga tidak ingin tersingkir dengan cara yang menyakitkan.

 

"Kami terhindar dari bencana sekaligus menyelamatkan harga diri kami karena comeback dengan performa yang seharusnya," kata Wenger sebagaimana disitat dari Daily Mail.

 

Wenger juga mengatakan ketika anak asuhnya berhasil memaksakan babak tambahan waktu, dirinya sangat yakin kemenangan akan menjadi milik Arsenal. "Saya melihat Reading sudah panik dan mental mereka drop. Kami juga bermain nyaman di babak tambahan. Tapi, biar bagaimanapun, permainan Reading patut diacungi jempol," jelas pelatih yang dua kali gagal membawa Arsenal meraih juara di final Piala Liga (2007 dan 2011) itu.

 

Dengan performa yang ditunjukkan di kandang Reading, pemain Arsenal telah mendapatkan bekal positif menyongsong away ke Old Trafford, kandang Manchester United (3/11). Sementara bagi Reading, kekalahan kemarin sangat memukul skuad asuhan Brian McDermott.

 

LONDON - Jika dilihat sekilas dan menilik skornya yang mirip pertandingan tenis, kemenangan Arsenal atas Reading kemarin seperti terjadi dalam adu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News