Magma Gunung Merapi Sudah Mendekati Permukaan Kawah
Dia mengatakan guguran yang terjadi saat ini kemungkinan besar disebabkan lava-lava tua yang sudah mulai lapuk, sehingga tidak lagi kuat menahan getaran akibat intesitas kegempaan Merapi yang kian kuat.
“Jadi lava yang baru sekarang belum muncul, makanya kalau ada informasi mengatakan ‘muntahan lava’ itu bukan lava yang baru,” ujarnya.
Sedangkan lava baru atau yang disebut kubah lava sudah mendekati permukaan kawah Gunung Merapi. Namun untuk laju kecepatan dan volumenya masih belum diketahui.
Hanik pun menjelaskan seputar erupsi Merapi yang kadang sering membingungkan dan membuat publik bertanya kepastian, kapan sebenarnya Merapi akan erupsi.
Gunung Merapi sendiri telah mengalami erupsi sejak 2018 sampai sekarang.
Pada 21 Juni 2020 lalu juga mengalami erupsi dengan banyak sekali gempa vulkanik dalam.
Namun setelah Juni itu, gempa vulkanik dalam Merapi hanya muncul sekali saja.
Sejak pertengahan September 2020, lanjut Hanik, sampai saat ini tidak terjadi gempa vulkanik dalam. Kemudian vulkanik dangkal muncul berbarengan dengan MP (multi phase).
Status Gunung Merapi saat ini masih di level III atau siaga dan potensi ancaman lontaran materialnya diperkirakan sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak.
- Di Hadapan Ribuan Penonton Wayang, Sudaryono Ajak Klaten Menangkan Luthfi-Taj Yasin
- Anggap ASN di Boyolali Tak Netral, Tim Pengawal Demokrasi Somasi Plt BKN
- Eks Napiter se-Klaten dari Paguyuban Duta Rahmah Ikuti Pelatihan Literasi
- Saat Hasto Kegirangan dalam Acara Sawung Jabo di Klaten, Lihat
- Ribuan Warga Klaten Berdoa Bersama untuk Kemenangan Andika-Hendy di Pilkada Jateng
- Diduga Tidak Netral di Pilkada Boyolali, Kades Tegalgiri Dilaporkan ke Bawaslu