Mahal! Menteri Keuangan Beberkan Biaya Transisi Energi RI
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan transisi energi.
Sri Mulyani menyatakan Indonesia membutuhkan USD 5,7 miliar per tahun.
"Itu adalah kebutuhan dana yang sangat besar," ucap Sri Mulyani dalam diskusi The Role of Green Finance in Delivering Southeast Asia’s Sustainability Goals secara daring di Jakarta, Kamis (30/9).
Oleh karena itu, Ani sapaan karib Menkeu menilai pembiayaan transisi energi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.
Selama ini, pemerintah telah menggunakan seluruh instrumen fiskal untuk mendanai proyek hijau berkelanjutan.
"Butuh bantuan dan partisipasi sektor swasta," kata dia.
Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu mengatakan salah satu partisipasi tersebut yakni melalui penerbitan obligasi hijau global.
Namun, dikombinasikan dengan prinsip syariah yang sudah cukup aman.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan transisi energi.
- Airlangga Sampaikan Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga, Target Tercapai
- Sri Mulyani Keluarkan Surat Perintah Penghematan Anggaran Negara, Ini Daftarnya
- Penjelasan Sri Mulyani soal Kementerian Wajib Lakukan Penghematan
- Survei Indikator Ungkap 7 Menteri Terbaik, Erick Thohir Teratas
- Presiden Prabowo Resmikan PLTGU Jawa-1, Wujud Hilirisasi dan Transformasi Energi
- Stabilitas Keuangan Indonesia Tetap Terjaga, Ini Penyebabnya