Mahalnya Harga Sewa di Australia, Pelajar Internasional Rela Tinggal di Kamar Sempit
Kurang tersedianya akomodasi bagi mahasiswa dengan harga yang terjangkau telah dimanfaatkan sejumlah pemilik akomodasi untuk mengeksploitasi mahasiswa internasional, menurut sebuah laporan terbaru.
Banyak mahasiswa internasional yang mencari akomodasi secara online sebelum tiba di Australia dan rela untuk membayar mahal untuk memastikan mereka mendapat tempat tinggal.
Sayangnya, pemilik akomodasi tidak bisa diverifikasi dan tidak ada bukti pembayaran serta kontrak perjanjian penyewaan seperti seharusnya.
Laporan 'No Place Like Home' yang dibuat lembaga Human Rights Clinic dari University of New South Wales (UNSW) juga menemukan para pemilik akomodasi seringkali tiba-tiba menaikkan harga sewa, tapi menolak membuat dokumen secara legal.
"Ketika mereka tiba di Sydney, keadaan akomodasi lebih buruk dari yang dicantumkan di iklan," ujar Maria Nawaz, dosen sekaligus supervisor di UNSW dalam sebuah pernyataan.
Photo: Para pengamat mengkhawatirkan masalah akomodasi bisa berdampak pada kesehatan mental dan akademis mahasiswa internasional. (ABC Riverland: Sowaibah Hanifie)"Seringkali mahasiswa internasional tidak dilindungi secara hukum sebagai penyewa dan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan bantuan."
Jenis eksploitasi lainnya adalah pelecehan yang diterima dari pemilik akomodasi, bahkan diusir dari tempatnya menyewa.
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia