Mahar Politik Sama dengan Memojokkan Islam
jpnn.com, KARAWANG - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta semua pihak untuk berhenti menggunakan istilah mahar politik.
Istilah mahar, menurut Zulkifli, sangat sakral dalam Islam.
"Bahasa mahar itu kan seolah memojokkan umat Islam. Sebut saja suap politik," kata Zulkifli usai menghadiri acara Apel Ranting PAN se-Jawa Barat di daerah Karawang, Rabu (17/1) malam.
Zulkifli yang juga Ketua Umum PAN menegaskan, di partainya tidak ada suap menyuap untuk memberikan kapal kepada kandidat.
Dia juga menegaskan, koalisi PAN yaitu Gerindra dan PKS juga melakukan hal yang sama.
Setiap calon kepala daerah yang diusung, kata Zulkifli, dipastikan tidak dimintai uang untuk maju.
"PAN tidak kenal suap politik. Kami transparan. Seperti acara ini, dibiayai kader-kader PAN urunan dan kami tanya kandidat mau bantu nggak ini kader-kader untuk kerja, silakan terbuka, kami informasikan ke publik," jelas dia. (Tan/jpnn)
Belakangan istilah mahar politik sedang menjadi tren setelah mencuat masalah antara La Nyalla dan Partai Gerindra.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Transformasi Politik oleh Generasi Baru: PSI dan Prinsip Politik Tanpa Mahar
- Berapa Mahar Politik Oligarki PD untuk Menempatkan AHY Jadi Pendamping Anies Baswedan?
- Diaspora Indonesia Gugat Presidential Threshold ke MK, Ungkit Cerita Rizal Ramli
- Kepala Daerah yang Diusung Partai Demokrat Sebut Tidak Ada Mahar Pilkada
- Mahfud Menyebut Parpol Masih Menarik Mahar, Begini Respons Golkar dan Nasdem
- Sebaiknya Istana Seriusi Dugaan Mahar Pemilihan Calon Menteri