Mahardhika Pratama, Peraih Gelar PhD di Usia 26
Pakar Fuzzy System, Kini Ngajar di Sydney
Mendekati lulus S-1, Dhika semakin menyadari passion-nya di bidang pendidikan. Dia ingin mempunyai pengalaman mengajar di luar negeri. Sementara itu, syarat menjadi dosen di luar negeri adalah harus menjadi S-3.
Dia pun ngebut melakukan persiapan bahasa Inggris saat itu juga. ’’Saat itu TOEFL saya hanya sekitar 570. Untuk kuliah S-2, harus di atas 550,’’ jelasnya, lantas tersenyum.
Setelah itu, Dhika mencari kampus yang mau menerimanya lewat beasiswa di luar negeri. Dia mulai mencari sebelum wisuda dan mendapatkan beasiswa S-2 jurusan computer control and automation di Nanyang Technological University (NTU) Singapore. ’’Proses pencarian beasiswa alhamdulilah lancar. Hanya sekitar dua bulan,’’ ujarnya.
Menjalani kuliah S-2 di NTU, Dhika menyadari satu hal. Saat sudah S-1, dia merasa paling tahu bidang yang dipelajarinya. Begitu menjalani jenjang S-2, dia merasa paling bodoh. Tetapi, dia tidak menyerah. Dia terus belajar dan belajar. Bahkan, dia bisa menyelesaikan kuliah S2-nya satu tahun saja.
Tesisnya yang mengulas soal sistem cerdas di industri manufaktur mendapatkan penghargaan The Prestigious Engineering Achievement Award dari Institute of Engineer Singapore. ’’Kalau di negera maju, penghargaan sering diberikan tanpa kita mengirim karya. Mereka sering memperhatikan kita secara diam-diam,’’ ungkap suami Isyana Ayundyascania Radifa tersebut.
Sebenarnya, Dhika telah menerima tawaran untuk melanjutkan kuliah S-3 di NTU. Pada waktu yang bersamaan, dia juga diterima di University of New South Wales, Canberra, Australia. Yaitu, lewat international postgraduate research scholarship. Bahasannya tetap sama, sistem cerdas dalam mesin seperti pesawat tanpa awak hingga alat diagnosis kanker.
Selepas S-2, dia sempat kembali ke Indonesia untuk menikah pada 15 September 2011. Lalu, dia memboyong istrinya, Isyana, ke Aussie untuk menjalani S-3.
Dhika memang selalu fokus dengan yang dikerjakannya hingga bisa menyelesaikan pendidikan PhD-nya hanya dalam waktu 2,5 tahun. Dari waktu kelulusannya yang ditarget selesai Maret 2015, dia berhasil lulus pada Agustus 2014. Saat itu juga, dia ditawari mengajar di University of Technology, Sydney.
Pada umumnya, seseorang selesai menuntaskan pendidikan strata-3 di usia kepala tiga. Mahardhika Pratama bisa menyelesaikan S-3 nya dari University
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408