Mahasiswa Ambil Sabu-Sabu Malaysia yang Diselipkan di Buku

Mahasiswa Ambil Sabu-Sabu Malaysia yang Diselipkan di Buku
Mahasiswa Ambil Sabu-Sabu Malaysia yang Diselipkan di Buku

jpnn.com - SURABAYA - Meski kerap terendus, para bandar narkoba terus berupaya menyelundupkan narkoba ke Surabaya. Yang terbaru, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) mengungkap pengiriman sabu-sabu asal Malaysia melalui Bandara Juanda. Modusnya pun cukup unik. Yakni, paket sabu-sabu diselipkan ke dalam buku.

Dalam pengungkapan itu, lima orang berhasil ditangkap. Mereka adalah Saiful Anam, 20, mahasiswa Universitas Trunojoyo; Moh. Rohim, 19; Rizal Aris, 22; Agus, 22, dan Lukman Hakim, 20. Kelimanya merupakan warga Bangkalan, Madura. Tiga orang, yakni Saiful, Rohim dan Rizal, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sisanya masih diperiksa Badan Nakotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim.

Kiriman tersebut awalnya terungkap petugas bea dan cukai di Bandara Juanda. Petugas mencurigai sebuah paket kecil yang dibungkus rapi. Ketika diperiksa di mesin pemindai, alarm pun berbunyi. Kondisi tersebut menandakan bahwa paket itu adalah barang terlarang. Petugas lantas menyerahkannya ke BNNP Jatim.

Kepala BNNP Jatim Iwan Abdullah Ibrahim menyatakan, sisi luar paket itu tertulis alamat tujuan penerima di Bangkalan. Petugas kemudian melakukan control delivery dan menyanggong di kantor pos tempat penerima. ''Ini jaringan narkoba internasional,'' katanya.

Setelah dinanti hampir sembilan jam, petugas melihat Saiful dan Lukman yang memasuki kantor pos dan menanyakan paket dari Malaysia. Tanpa menunggu lama, mereka langsung diringkus petugas dan diinterogasi. Lukman ternyata hanya mengantar, sedangkan Saiful yang mendapat job mengambil paket narkoba.

Petugas kemudian membuka buku setebal sekitar tujuh sentimeter. Tampaknya, buku itu sudah dilubangi dengan bentuk kotak di bagian tengahnya. Di tengah lubang tersebut, terdapat sebungkus sabu-sabu. Ketika ditimbang, beratnya mencapai 25 gram.

Kepada petugas, Saiful menuturkan hanya disuruh mengambil paket tersebut oleh Rizal. Petugas pun lantas memancing Rizal agar muncul dengan memberi tahu bahwa dirinya akan menyerahkan paket itu. Meski paket sudah diambil, Rizal sangat berhati-hati. Dia menyuruh Rohim untuk mengambil paket tersebut dari tangan Saiful di tempat yang dijanjikan.

Saat itulah petugas menangkap Rohim yang semula dikira Rizal. Setelah diinterogasi, Rohim mengaku ditelepon Rizal untuk mengambil paket dari Saiful. Dari sana, petugas mendapat ciri-ciri Rizal. ''Orangnya sangat licin. Beberapa kali dipancing tidak mau keluar juga,'' ucapnya.

SURABAYA - Meski kerap terendus, para bandar narkoba terus berupaya menyelundupkan narkoba ke Surabaya. Yang terbaru, Badan Narkotika Nasional Provinsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News