Mahasiswa Amerika Pelajari Kebudayaan Aborijin
Progam kunjungan dari mahasiswa Univeritas Florida ini telah berjalan selama beberapa tahun, dengan tujuan memberikan kesadaran global bagi peserta program dan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai semua aspek dari keberlanjutan.
Guru pengawas dalam kegiatan ini, professor Heather Gibson mengatakan ada lebih banyak keberlanjutan dibandingkan lingkungan, ada juga faktor sosial dan ekonomi yang berperan.
Dia menambahkan ada banyak masalah lingkungan di Queensland Utara yang serupa dengan di Florida.
Para mahasiswa yang mengikuti program ini sangat terbantu dengan program lingkungan yang dimiliki peternakan Mungalla, dengan menanam pohonan sebagai upaya mencegah penyebaran bibit rumput gulma yang menyebar di kawasan peternakan tersebut.
"Kami menanam sejumlah pohon hari ini dan kami juga mengunjungi beberapa pohon yang kami tanan 12 bulan lalu," kata Prof Gibson.
"Saya sangat bahagia mengetahui pohon-pohon itu tumbuh dengan baik, sehigga kita bisa menceritakan kondisinya pada mahasiswa yang menanam phon-pohon itu tahun lalu,"
"Mereka benar-benar melihat kalau tanaman yang mereka tanam dari bibit hingga menjadi pohon kecil yang bagus," tambah Cassady.
"Hal semacam ini memberikan mereka sedikit rasa kalau mereka telah meninggalkan warisan di peternakan Mungalla. orang mereasa sangat senang mengenai hal ini.
Sekelompok pelajar asal Amerika berkesempatan mempelajari kebudayaan warga pribumi Australia dan cara hidup mereka di Utara Queensland.Dua puluh
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi