Mahasiswa Amerika Pelajari Kebudayaan Aborijin


Progam kunjungan dari mahasiswa Univeritas Florida ini telah berjalan selama beberapa tahun, dengan tujuan memberikan kesadaran global bagi peserta program dan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai semua aspek dari keberlanjutan.
Guru pengawas dalam kegiatan ini, professor Heather Gibson mengatakan ada lebih banyak keberlanjutan dibandingkan lingkungan, ada juga faktor sosial dan ekonomi yang berperan.
Dia menambahkan ada banyak masalah lingkungan di Queensland Utara yang serupa dengan di Florida.
Para mahasiswa yang mengikuti program ini sangat terbantu dengan program lingkungan yang dimiliki peternakan Mungalla, dengan menanam pohonan sebagai upaya mencegah penyebaran bibit rumput gulma yang menyebar di kawasan peternakan tersebut.
"Kami menanam sejumlah pohon hari ini dan kami juga mengunjungi beberapa pohon yang kami tanan 12 bulan lalu," kata Prof Gibson.
"Saya sangat bahagia mengetahui pohon-pohon itu tumbuh dengan baik, sehigga kita bisa menceritakan kondisinya pada mahasiswa yang menanam phon-pohon itu tahun lalu,"
"Mereka benar-benar melihat kalau tanaman yang mereka tanam dari bibit hingga menjadi pohon kecil yang bagus," tambah Cassady.
"Hal semacam ini memberikan mereka sedikit rasa kalau mereka telah meninggalkan warisan di peternakan Mungalla. orang mereasa sangat senang mengenai hal ini.
Sekelompok pelajar asal Amerika berkesempatan mempelajari kebudayaan warga pribumi Australia dan cara hidup mereka di Utara Queensland.Dua puluh
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus