Mahasiswa Asal Indonesia Kemungkinan Tidak Bisa Kembali ke Australia Tahun Ini
Tertulis juga dalam petisi tersebut, bahwa mahasiswa internasional "bersedia untuk dikarantina, mematuhi aturan yang ada, dan menanggung semua biayanya".
Zhan Huang, salah satu penanggung jawab petisi tersebut mengatakan "tidak adil bagi siswa yang terjebak di luar Australia untuk membayar uang sekolah yang sama namun tidak dapat mengakses fasilitas kampus".
Menurutnya, banyak siswa tetap harus membayar uang sewa rumah dan telah terpisah dari teman, pasangan, dan hewan peliharaan mereka.
Program penjemputan jadi pilihan alternatif
Brendan Murphy dari Departemen Kesehatan Australia memperingatkan jika perbatasan Australia masih akan ditutup selama tahun 2021.
"Bahkan jika banyak yang sudah divaksinasi, kita tidak tahu apakah itu akan membantu menghambat penularan virus," katanya.
Desember lalu, Charles Darwin University di Australia Utara menjemput 70 mahasiswa internasional, yang tiga di antaranya adalah mahasiswa Indonesia.
Dalam program tersebut, mahasiswa diwajibkan untuk melakukan karantina selama dua minggu di Fasilitas Karantina Howards Springs dan semuanya mengembalikan hasil tes negatif COVID-19.
Mahasiswa internasional yang belum diizinkan kembali ke Australia karena perbatasan yang ditutup di tengah pandemi COVID-19 menyatakan rasa frustasi dan kegelisahan mereka, setelah mendengar pernyataan Menteri Utama (Premier) Victoria, Daniel Andrews Seni
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu