Mahasiswa Asal Tiongkok di Australia Tak Berani Mengkritik Beijing, Ternyata Ini Penyebabnya

Mahasiswa Asal Tiongkok di Australia Tak Berani Mengkritik Beijing, Ternyata Ini Penyebabnya
Banyak mahasiswa pro-demokrasi China di Australia mengatakan mereka mengubah perilaku dan menahan diri berpendapat karena takut dilaporkan ke pihak berwenang di China. ((Reuters: Jason Reed))

Sophie mengatakan dia mengonfirmasi adanya seorang mahasiswa Tiongkok yang membuat akun media sosial di Australia, yang kemudian paspornya diambil pihak berwenang sekembalinya dia ke Tiongkok.

"Seseorang yang menyampaikan dukungan terhadap gerakan pro-demokrasi di Australia mendapat ancaman akan dilaporkan ke pihak berwenang Tiongkok. Dan itu benar-benar terjadi, dan dia sekarang merasakan tekanan yang nyata."

Australia harus menunjukkan sikap tegas 

Menteri Pendidikan Australia, Alan Tudge mengatakan laporan Human Rights Watch menangkat "beberapa masalah yang memprihatinkan".

"Campur tangan apa pun di dalam kampus kita oleh kekuatan asing tidak bisa dibiarkan," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Kami sudah mengambil beberapa tindakan untuk memerangi campur tangan asing dan bekerja sama erat dengan universitas, juga segera akan memperbaiki petunjuk di universitas."

Alan mengatakan Komite Mengenai Intelejen dan Keamanan di Parlemen Australia sudah mulai menyelidiki soal risiko keamanan nasional di sektor pendidikan tinggi.

Keprihatinan oleh Menteri Alan uga mendapat dukungan dari pihak oposisi di Australia.

"Salah satu manfaat besar dari pendidikan di universitas di Australia adalah kita bisa menunjukkan kepada mahasiswa dari seluruh dunia soal adanya kebebasan berpendapat di sini, debat yang serius, namun aling menghargai perbedaan pendapat," kata Menteri Pendidikan Bayangan dari Partai Buruh, Tanya Pilbersek.

Sejumlah mahasiswa Tiongkok yang sedang belajar di Australia merasa tertekan dan takut dilaporkan ke Pemerintah Tiongkok jika mereka mengkritik Pemerintahnya sendiri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News