Mahasiswa Asing dan Pemegang Visa Sementara di Tasmania Dapat Bantuan Keuangan
Dalam berbagai paket bantuan ekonomi yang sudah diumumkan sebelumnya, para pemegang visa sementara di Australia tidak mendapat bantuan apapun.
Sekarang pemerintah negara bagian Tasmania menyediakan paket bantuan sebesar $3 juta (sekitar Rp 30 miliar) bagi sekitar 26 ribu pemegang visa sementara di sana, berkenaan dengan pandemik COVID-19.
Karena memegang visa sementara, mereka biasanya tidak mendapatkan bantuan apapun, seperti yang berlaku untuk warga negara dan mereka yang sudah memiliki status warga permanen di Australia.
Sekarang mereka yang bisa membuktikan mengalami kesulitan keuangan di Tasmania akan mendapat bantuan $ 250 (sekitar Rp 2,5 juta) per orang, dan $1 ribu (sekitar Rp 10 juta) per keluarga.
Kebanyakan pemegang visa sementara ini adalah mereka yang baru tiba dan banyak tidak memiliki pekerjaan tetap.
Menteri Utama (Premier) Tasmania Peter Gutwein mengatakan adalah 'tindakan yang adil' guna membantu mereka yang sudah memberikan sumbangan bagi perekonomian negara bagian tersebut.
"Penting sekali membantu orang-orang ini yang sudah bekerja dalam masyarakat dan mendapat penghasilan, dan paket ini akan bisa membantu meringankan beban mereka." katanya.
Dalam berbagai paket bantuan ekonomi yang sudah diumumkan sebelumnya, para pemegang visa sementara di Australia tidak mendapat bantuan apapun
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Semangat Inovasi Untar Bisa Menginspirasi Institusi Lain dalam Dukung Pembangunan Berkelanjutan
- Ribuan Mahasiswa Beri Dukungan kepada Ahmad Ali, Begini Alasannya
- Bedah Buku: Dosen Doktoral IPB Pastikan Teori-Teori Komunikasi Pembangunan Sudah On The Track
- The Gade Creative Lounge Pegadaian Membuka Peluang Mahasiswa untuk Meraih Prestasi