Mahasiswa Asing Makin Minati Bahasa Indonesia

jpnn.com - Program Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) telah dilaksanakan beberapa tahun ini di Universitas Brawijaya (UB). Program ini adalah sebuah pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengajarkan bahasa Indonesia kepada para warga asing.
Biasanya, tidak hanya mahasiswa saja yang belajar bahasa Indonesia, tetapi juga warga asing yang tidak tercatat sebagai mahasiswa di universitas.
“Program BIPA di sini kebanyakan adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UB dan ia berasal dari negara di luar Indonesia, seperti Vietnam, Thailand, Vanuatu, Korea, dan beberapa negara lainnya,” ujar M. Fatoni Rohman seperti yang dilansir Malang Post (Grup JPNN.com), Kamis (10/7).
Dalam pelaksanaan pembelajaran ada dua tahapan yaitu pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas. Pembelajaran di dalam kelas biasanya dilaksanakan oleh dosen bahasa Indonesia. Pembelajaran di luar kelas dilaksanakan oleh tutor mahasiswa. Mahasiswa yang menjadi tutor mendaftarkan diri pada koordinator, kemudian diseleksi dan dipilih dua untuk mendampingi satu pembelajar.
“Untuk di luar kelas, biasanya kami meminta bantuan dari mahasiswa. Mereka akan mendampingi pembelajar dalam mempelajari bahasa Indonesia di luar kelas,” katanya.
Dalam program tahun ini, ada pembelajar BIPA dari beberapa negara. Salah satunya adalah seorang pembelajar dari Amerika yang bukan merupakan mahasiswa dari sebuah universitas. Pelaksanaan program untuk mahasiswa tersebut adalah selama tiga bulan.
“Pelaksanaanya sudah berjalan dengan baik. Selama program berjalan, 14 hari pembelajaran dilaksanakan oleh para tutor di luar kelas,” tutur dia.
Ada dua orang mahasiswa yang melakukan tutor di luar kelas. Mereka adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UB.
Program Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) telah dilaksanakan beberapa tahun ini di Universitas Brawijaya (UB). Program ini
- Kemdiktisaintek: Penyaluran Beasiswa KIP Kuliah dan ADIK Sebelum Lebaran 2025
- Ruang Kelas Masa Depan Google Dilengkapi Perangkat Digital, Wujudkan Pendidikan Inklusif
- Fenomena #KaburAjaDulu Jadi Tren Anak Muda Merintis Karier di Luar Negeri
- G-Schools Indonesia Summit 2025 Ajak Insan Pendidikan Bijak Menggunakan Teknologi AI
- DIGITS Unpad dan Veda Praxis Bedah Tren GRC 2025 dalam Seminar Nasional
- Mercy Barends Buka-bukaan soal Kondisi Pendidikan di Daerah 3T