Mahasiswa Australia Temukan Pangkalan Militer di Aplikasi Kebugaran
"Di negara-negara yang tak begitu banyak hal terjadi, kebisingan itu akan tersaring," kata Ruser.
"Satu-satunya orang yang menggunakan aplikasi itu adalah personil militer asing."
Mungkin juga para pekerja dari badan amal dan LSM lain bisa masuk dalam peta zona konflik.
Menurut harian Washington Post, militer AS melihat situasi ini.
Strava mengumpulkan data dari ponsel dan pelacak kebugaran seperti Fitbit, dan memungkinkan penggunanya untuk berbagi rutinitas mereka dengan teman dan pengikut. Peta temperatur keseluruhannya menunjukkan informasi yang dikumpulkan antara tahun 2015 hingga September 2017.
Meski analis keamanan sering menggunakan citra satelit untuk mempelajari instalasi militer, Ruser mengatakan bahwa data Strava menambahkan lapisan informasi tambahan yang mungkin berbahaya.
Dengan menggunakan citra satelit, Anda bisa melihat bangunan dasar, misalnya. Tapi di peta temperatur, Anda bisa melihat bangunan mana yang paling banyak digunakan, atau rute joging tentara.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat