Mahasiswa Bahas Anjloknya Harga Sawit
Jumat, 05 Oktober 2012 – 11:30 WIB
PADEK---Menyikapi anjloknya harga sawit di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kabupaten Pasaman Barat (AMKPB) menggelar rapat bersama tentang turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS). Rapat diadakan di Masjid Al-Mukminin Simpangampek, Pasbar.
Pimpinan aliansi Devi Irawan yang juga Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Pasbar didampingi Syafrinal sebagai notulen rapat menyampaikan, kondisi saat ini cukup prihatin terhadap nasib petani sawit. Karena kondisi saat ini harga sawit perkilonya turun sampai Rp650-Rp700, padahal sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 395/KPTS/OT.140/11/2005 harga sawit per-September di atas Rp1000/kg, berarti ada oknum yang mengambil keuntungan diatas penderitaan petani sawit.
“Kita kasihan melihat petani sawit, karena harga itu dinilai ada permainan harga oleh oknum yang tak bertanggung jawab,”kata Devi Irawan kepada Padang Ekspres (Grup JPNN) di Simpangampek, Rabu (4/10).
Ketua BEM YAPTIP Pasbar Periode 2012-2013, Syarif Hidayatullah, menegaskan mahasiswa turut prihatin terhadap nasib masyarakat petani sawit di Pasbar, karena secara tidak langsung masyarakat di peras dengan turunnya harga sawit yang tidak wajar. Apalagi pada umumnya masyarakat di Pasbar berprofesi sebagai petani sawit.
PADEK---Menyikapi anjloknya harga sawit di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kabupaten Pasaman Barat
BERITA TERKAIT
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- Polres Dumai Menggerebek Gudang Pupuk Ilegal di Bukit Kapur, Lihat!
- Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Sebuah Fakta Terungkap