Mahasiswa Bandung Kembangkan Teknologi Penyiraman Berbasis IoT, Bisa Dikendalikan dari Jarak Jauh
“(Tanaman) cabe itu sangat mudah mati di awal penanaman. Tapi dengan pemberian air yang tepat, baik jumlahnya maupun waktunya, terbukti yang di Garut tidak mudah mati,” ungkapnya.
Ali Suryaperdana Agus, dosen Augmented Reality di prodi Teknologi Informasi STMIK AMIKBandung, mengatakan teknologi yang dikembangkan mahasiswanya bisa diaplikasikan secara lebih luas dengan dukungan Pemerintah.
Meski demikian diakuinya masih diperlukan edukasi lebih dalam ke kalangan petani karena kondisi gagap teknologi yang ada di sebagian besar petani di Indonesia.
“Jika edukasinya berjalan baik dan petani bisa mengaplikasikan teknologi ini, kerja mereka lebih efisien seperti di Jepang. Penyiraman tanaman bisa dikontrol jarak jauh sehingga petani memiliki waktu lebih banyak untuk aktifitas pertanian lainnya,” kata Ali.(chi/jpnn)
Mahasiswa STMIK AMIKBandung berhasil mengembangkan teknologi penyiraman tanaman berbasis Internet of Think (IoT).
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani