Mahasiswa Bisa Jadi Pengusaha Muda, Harus Mahir di Ekonomi Digital
jpnn.com, JAKARTA - Era ekonomi digital menjadi dominan saat ini. Pesatnya teknologi dalam sektor perekonomian mendorong pergerakan ekonomi tidak hanya terbatas pada ruang dan waktu lagi.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam Outlook Persaingan 2022 juga telah memprediksi pertumbuhan ekonomi digital dalam ekosistem persaingan usaha mendatang.
Ini ditunjukkan dengan peningkatan konsumsi masyarakat melalui sistem online. Dengan kondisi ini, pelaku usaha dihadapkan pada persaingan terbuka dengan para pelaku usaha lain.
Para pengusaha penyedia jasa maupun produk dituntut untuk menjadi paling unggul. Tidak hanya untuk bersaing merebut pasar, melainkan berstrategi untuk tetap mempertahankan bisnis yang dijalani.
Oleh karena itu, inovasi menjadi kata kunci untuk bisa mengejar pesatnya pergerakan zaman dan beragamnya permintaan pasar masa kini.
Dibutuhkan juga kompetensi yang mumpuni dan perluasan networking untuk berstrategi dan berinovasi, selain kerja keras dan kemampuan permodalan.
Untuk menjadi seorang entrepreneur, kemampuan akademis dan bekal pendidikan juga diperlukan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bisnis, seperti marketing, operasi, keuangan, akuntansi, dan sumber daya manusia.
Tujuannya, agar saat mengembangkan bisnis di masa mendatang, ada banyak inovasi yang lahir dengan proses yang lebih terarah dan efektif.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam Outlook Persaingan 2022 juga telah memprediksi pertumbuhan ekonomi digital dalam ekosistem persaingan usaha mendat
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- Gelar Perayaan Natal 2024, Untar: Simbol untuk Menciptakan Kebersamaan
- Mahasiswa Binus Kenalkan Prototipe Mobil Listrik Terbaru, Lihat Tuh
- Bea Cukai Edukasi Mahasiswa Lewat Program CGTC
- Epson Indonesia-IKJ Dorong Kreativitas Generasi Muda dengan Teknologi Cetak di SPOTLIGHT 2024
- Bea Cukai Memperkuat Edukasi Kepabeanan Lewat Program Campus Goes to Customs