Mahasiswa dan Masyarakat Demo Tolak Tambang Emas Blok Wabu di Intan Jaya Papua
jpnn.com, INTAN JAYA - Solidaritas mahasiswa dan masyarakat Kabupaten Intan Jaya menggelar aksi demontrasi di depan Kantor Gubernur Papua Tengah, Nabire.
Koordinator Aksi Mario Hagimuni mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk penolakan pembangunan perusahaan tambang Blok Wabu di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
“Kami mahasiswa dan masyarakat akar rumput bersepakat bahkan sampai kapan pun kami menolak Blok Wabu karena merusak alam dan tatanan kehidupan masyarakat di Intan Jaya,” beber Mario.
Dia menduga ada pemberian izin ekploitasi oleh Pemerintah Provinsi Papua kepada perusahaan tambang tersebut.
“Tambang di Blok Wabu ini diizinkan dan eksploitasi oleh pemerintah maka dengan tegas kami tolak kehadiran Blok Wabu,” tegasnya.
Mario berharap tidak ada pemberian izin atau rekomendasi oleh Pemprov Papua Tengah.
“Kami berharap kepada ibu PJ Gubernur Papua Tengah untuk jangan memberikan rekomendasi ataupun surat perizinan kepada pemegang saham perusahaan tambang di Blok Wabu ya. Jaga tanah ini adalah mama kami, sumber kehidupan kami, jadi jangan jual tanah kami," imbuhnya.
Sementara, Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk membantah isu pemberian izin Blok Wabu tersebut.
“Pemerintah Provinsi Papua Tengah memberikan izin pengoperasian perusahaan Blok Wabu itu, tidak benar, jangan mudah terprovokasi," tegasnya. (mce30/jpnn)
Pemerintah Provinsi Papua Tengah tidak memberikan izin atau rekomendasi perihal operasi tambang emas Blok Wabu di Intan Jaya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- KPK Buka Peluang Mentersangkakan Perusahaan Tambang dalam Pusaran Korupsi AGK
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung