Mahasiswa dan Pengawas Asal Indonesia Gugup Saat Ujian Online di Australia

"Tahu-tahunya sekarang siswa belum kembali ke universitas ... lalu kami dilatih tentang bagaimana proses deliver exam [melakukan ujian] online serta peran kami sebagai invigilator [pengawas]."

Butuh waktu bagi Putri untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru yang ia dapatkan di tengah pandemi ini.
Apalagi karena sebagai pengawas, Putri yang awalnya mengaku kurang percaya diri ketika berurusan dengan teknologi "harus terlebih dahulu pasang badan untuk mahasiswa", sebelum meminta pertolongan pihak lain.
"Walaupun sudah ikut training [pelatihan] tetap nervous [gugup] sih. Karena saya pribadi bukan tipe yang advanced untuk masalah teknologi," ucap Putri.
Karenanya, perempuan yang pertama kali tiba di Melbourne tahun 2010 ini sempat melakukan kesalahan ketika sedang bertugas.
"Pas nervous itu, saya sempat tidak ngeh kalau ternyata saya tidak membuka gerbang ujian. Tanpa itu, siswa tidak bisa mulai ujian," katanya.
"Di shift pertama kita masih harus menyesuaikan diri dengan teknologi ... tapi alhamdulillah shift kedua dan ketiga sudah terbiasa dengan sistemnya."
Sejak tiga tahun lalu, Yohanes Kurniawan asal Jakarta sudah terbiasa mengawas ujian di lembaga pendidikan Melbourne, Australia
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus