Mahasiswa dan Pengawas Asal Indonesia Gugup Saat Ujian Online di Australia

Ia namun tetap lebih menyukai ujian di dalam kelas dalam situasi normal.
"Saya lebih suka offline karena jelas saja. Harus siap-siap, sementara ujian online siap-siapnya tidak berasa siap-siap karena masih di rumah dan open-book."
Celah untuk berbuat curang dalam ujian online
Meski tidak berniat untuk berbuat curang dalam ujian 'open book' tersebut, Felicia yang berasal dari Surabaya ini mengatakan masih ada celah untuk melakukan tindakan tersebut.
"Kelihatannya kalau ujian online [kesempatan berbuat curang] lebih tinggi sih," katanya.

Yohanes juga menyadari keberadaan celah tersebut, terutama bila mahasiswa berniat untuk menggunakan software yang sempat disebutkan namanya dalam proses pelatihan para pengawas.
Putri mengatakan pengawas perlu bersikap peka dalam mengawasi gerak-gerik mahasiswa.
"Kalau kita sudah benar-benar curiga, misalnya mendengar dia ngobrol, atau ada obrolan, kita bisa clarify sama siswanya," katanya.
Sejak tiga tahun lalu, Yohanes Kurniawan asal Jakarta sudah terbiasa mengawas ujian di lembaga pendidikan Melbourne, Australia
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus