Mahasiswa dan Satpol PP Nyaris Bentrok, Lihat Fotonya
jpnn.com - JAYAPURA - Aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Papua, Senin (29/2) kemarin nyaris berujung bentrok antar massa dengan Satpol PP.
Massa yang mengatasnamakan diri Tim Peduli Masalah 4768 Ijazah Palsu Akademik Keperawatan Yayasan Masyarakat Sejahtera (Yanmas) itu ngotot minta bertemu langsung dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Namun gubernur mengutus Asisten III Bidang Umum Sekda Provinsi Papua, Rosina Upessy menemui mereka.
Beberapa anggota Satpol PP yang mencoba mengatur dan menenangkan para pendemo, nyaris terpancing lantaran tidak terima dengan kata-kata yang dikeluarkan beberapa pendemo.
Aksi yang dikoordinir oleh Agus Heselo, ini meminta Gubernur Papua membentuk tim khusus untuk turun langsung melihat permasalahan di Kampus AKPER Yanmas. Sebab, disinyalir sejak lulusan pertama AKPER Yanmas pada tahun 2008 hingga 2015, alumni AKPER memiliki ijazah tanpa nomor seri. Hal ini membuat kecewa mahasiswa, alumni dan orangtua
"Kami minta gubernur untuk melihat persoalan ini. Kami lulus dengan ijazah yang tidak memiliki nomor seri, sehingga tidak diterima bekerja karena ijazah palsu," ungkap Agus, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Selasa (1/3).
Asisten III Bidang Umum Sekda Provinsi Papua, Rosina Upessy berjanji bakal menyampaikan asipirasi massa ke gubernur. "Kami akan lihat lagi. Apakah ada pemanggilan terhadap Direktur Yanmas Papua atau tidak. Karena harus diingat, khusus untuk perguruan tinggi ada otonomi kampus yang mana aktivitas kampus tidak bisa diintervensi,” ujar Rosina. (yan/nat/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perkuat Partisipasi Kelompok Rentan dalam Pilkada, Setara Institute Susun Rekomendasi Kebijakan
- Ada Jalan Amblas, Lalu Lintas OKU Timur - OKU Selatan Lumpuh Total
- Bentrok Ormas di Pekanbaru, Puluhan Orang Mengamuk
- Polisi Ungkap Fakta soal Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Pademangan
- Wahai Honorer Pelamar PPPK 2024 Tahap 1, Sudah Siap? Ada yang Harus Naik Pesawat
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya