Mahasiswa Demo, Menristekdikti Panggil Para Rektor Rapat Tertutup
jpnn.com, JAKARTA - Ancaman Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir terhadap para rektor dan kampus agar tidak mengizinkan mahasiwa demo, ampuh juga. Meski mahasiswa tetap melakukan aksi 30 September di depan Gedung DPR RI, tapi jumlah kampus yang ikut tidak sebanyak demo pada 24 September.
Bahkan untuk mempertegas sikap pemerintah, Nasir pagi ini mengumpulkan seluruh rektor dan melakukan rapat tertutup. Rencana pemanggilan para rektor ini sudah diutarakan Nasir usai dipanggil Presiden Jokowi pada 26 September.
Menurut dia, surat edaran tentang larangan mahasiswa demonstrasi sudah diberikan. Namun, pemerintah perlu mengumpulkan kembali para rektor karena ketika mahasiwa demo itu jadi tanggung jawab pimpinan tertinggi kampus.
"Menyalurkan aspirasi tidak harus turun ke jalan, ada jalurnya. Kalau kaum intelektual sudah turun ke jalan, bagaimana yang lain," ujar Nasir.
Nasir juga sempat memberikan ancaman akan memberikan sanksi kepada dosen dan rektor yang mendukung mahasiswanya demo.
Digelarnya rapat tertutup antara menristekdikti dengan para rektor turut dibenarkan Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik (KSKP) Kemenristekdikti Nada Marsudi.
"Iya benar ada rapat pak menteri dengan para rektor cuma tertutup. Maaf enggak bisa diliput," kata Nada, Senin (30/9). (esy/jpnn)
Menristekdikti Mohamad Nasir juga sempat memberikan ancaman akan memberikan sanksi kepada dosen dan rektor yang mendukung mahasiswanya demo.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Rektor UNUGIRI Nilai Wahono Punya Rekam Jejak Baik dan Bisa Menang di Pilbup Bojonegoro
- Heri Hermansyah Terpilih Sebagai Rektor Universitas Indonesia 2024-2029
- Bicara di Hadapan Rektor se-Rusia, Megawati Singgung Pembatasan Penggunaan AI
- Dicap Pengkhianat, Habibburokhman Gerindra Dilempari Botol di Depan Gedung DPR
- Rektor Unhan Ceritakan Manfaat Layanan ASABRI
- Unisba Mengukuhkan 2 Guru Besar