Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
Dia menjelaskan anggaran Rp120 miliar itu dibagi untuk tiap-tiap kecamatan, masing-masing Rp5 miliar. Namun sampai sejauh ini peruntukannya dibebaskan dan tidak jelas kaitan laporan pertanggungjawabannya.
"Bayangkan saja tiap kecamatan Rp5 miliar, dan ada satu kecamatan di Toili yang infonya belum resmi dimekarkan oleh Kemendagri tetapi sudah mendapat anggaran tersebut," lanjut orator.
Dana yang dimaksud disebutnya sebagai bansos, padahal aturan Kemendagri sudah jelas tidak boleh ada Bansos jelang Pilkada.
Dalam perjalanannya, anggaran Bansos itu dibahas pada 2023, lalu rencananya akan dieksekusi pada 2025. Dan tertuang dalam aturan Perbup.
"Ini, kan, kacau, ternyata 2024 sudah dicairkan. Ada apa Pak Amirudin Tamoreka. Sementara semangat Pak Presiden Prabowo harus bersihkan korupsi dan supaya semangat itu juga sama dijunjung tinggi oleh KPK," tambah dia. (tan/jpnn)
Massa mencontohkan salah satunya anggaran gamis dan jilbab yang nilainya Rp1 miliar lebih.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Jelang Nataru, Banyak Pejabat Terima Gratifikasi, KPK Bilang Begini
- Eks Staf Ahli DPD Laporkan Senator ke KPK
- PB SEMMI Demo di Depan KPK, Desak Tangkap Harun Masiku
- Kejari Makassar Klaim Selamatkan Rp 319 Miliar Uang Negara Selama 2024