Mahasiswa Ditantang Bangun Rumah Antigempa
Di Ajang Kontes Bangunan Gedung dan Jembatan 2011
Selasa, 22 November 2011 – 20:44 WIB
Djoko memaparkan, sehubungan Indonesia merupakan negara yang sering dilanda gempa, maka mahasiswa kali ini dituntut untuk dapat membangun rumah dengan desain konstruksi yang mampu mengurangi risiko saat gempa.
“Dengan menerapkan prinsip – prinsip keteknikan yang benar, detail konstruksi yang baik dan praktis, maka kerugian harta benda dan jiwa manusia diharapkan dapat dikurangi ketika gempa terjadi. Yang terpenting, tingkat kesulitan kontes ini sudah tiga kali lipat lebih sulit dari tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Untuk KGBI, pada tahun ini sebanyak 33 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia mengirimkan proposal. Namun, hanya 9 perguruan tinggi yang masuk final. Antara lain, Politeknik Negeri Malang, Universitas Negeri malang, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Jember, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Bandung. (cha/jpnn)
JAKARTA—Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengajak para mahasiswa perguruan tinggi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan