Mahasiswa Harus Pahami Wawasan Kebangsaan
jpnn.com, BANDUNG - Tidak bisa dimungkiri bahwa di era globalisasi selama ini banyak mahasiswa yang berprestasi yang kena radikalisme.
Artinya tidak ada satu pun wilayah yang steril, walaupun hal tersebut sebenarnya tergantung pada pribadi masing-masing orang apalagi dengan pesatnya dunia teknologi informasi digital yang ada sekarang ini.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius usai memberikan kuliah umum mengenai Resonansi Kebangsaan dan Bahaya Serta Pencegahan Radikalime kepada hampir 3.000 mahasiswa ITB, di Gedung Sabuga ITB, Bandung, Sabtu (10/2).
“Ruang-ruang itu menjadi sarana yang luar biasa. Dan sekarang dengan kemampuan teknologi informasi digital itu jadi sangat cepat dan sengat sulit memonitornya. Kalau dulu kita gampang melihat secara fisik, tapi sekarang kalau orang diam dan yang dibukanya konten-konten semacam itu (radikal) gimana? Kita juga mesti aktif,” ujar Suhardi.
Untuk itu, alumnus Akpol tahun 1985 ini meminta peran serta dosen, sesama teman di lingkungan pendidikan untuk sama-sama bisa mencegah hal itu agar tidak terjadi di lingkungan kampus.
“Tadi saya kasih penjelasan mengenai tahapan-tahapan untuk menjadi radikal agar mereka bisa menidentifikasi ‘oh teman saya ini (terpapar paham radikal’ lalu menginformasikan, jangan salah jalan dan saling mengingatkan. Mereka masa depan indonesia,” ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Jenderal berpangkat bintang tiga kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini menjelaskan, tujuan dirinya memberikan kuliah umum agar para mahasiwa mempunyai wawasan, mengenal, mengidentifikasi khususnya masalah radikalisme di lingkungan pendidikan.
Untuk itu dalam kuliah umum tersebut dirinya menambahkan mengenai masalah kabangsaan.
Tidak bisa dimungkiri bahwa di era globalisasi selama ini banyak mahasiswa yang berprestasi yang kena radikalisme.
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan
- LPOI dan LPOK Ingatkan untuk Mewaspadai Metamorfosa Gerakan Radikalisme dan Terorisme
- Pakar Terorisme Sebut Kelompok Radikal Mulai Memakai AI untuk Menyebarkan Ideologi
- TASPEN Gelar Mudik Gratis untuk 720 Pemudik
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran