Mahasiswa Harus Pahami Wawasan Kebangsaan
Para generasi muda, menurutnya, adalah sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia. Usia para mahasiswa adalah masa yang penuh dinamika sehingga harus di nikmati dengan sebaik-baiknya namun harus mampu berakselerasi dengan kehidupan di masa depan.
Dirinya menggambarkan, tahun 2017 lalu BNPT mendapatkan jatah dari Menpan RB sebanyak 60 CPNS. Lalu yang mendaftar sebanyak 15.000 orang yang semua berpendidikan sarjana.
“Di satu sisi saya bangga dan senang. Tapi di sisi lain ada kesedihan di hati saya, yang 14 ribu sekian orang ini mau ke mana? Itu baru BNPT, belum kementeraian lainnya,” ujar mantan Kapolres Metro Jakarta Barat ini.
Untuk itu dirinya meminta generasi muda mempersiapkan dirinya dengan baik serta berhati-hati dengan bonus demografi.
Pasalnya, kalau sampai sekian banyak jumlah intelektual di negeri ini yang tidak terserap tentunya juga sangat rawan diinfiltrasi terhadap radikalisme.
Sebab, perjuangan bangsa ini tentunya lebih berat, karena yang dihadapi adalah kawan sendiri, sebangsa dan setanah air.
“Kalau zaman penjajahan dulu sangat jelas kontak fisiknya melawan tentara Belanda, tentara Jepang dan pakai senjata banbu runcing . Kalau sekarang yang ada saling menjelekkan, hate speech diantara kita semuanya. Sejarah itu yang dilupakan. Maka saya berkepentingan untuk menyampaikan pesan moral ini karena berkorelasi dengan masalah radikalisme yang terjadi di negeri ini,” ujarnya.
Tidak bisa dimungkiri bahwa di era globalisasi selama ini banyak mahasiswa yang berprestasi yang kena radikalisme.
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan
- LPOI dan LPOK Ingatkan untuk Mewaspadai Metamorfosa Gerakan Radikalisme dan Terorisme
- Pakar Terorisme Sebut Kelompok Radikal Mulai Memakai AI untuk Menyebarkan Ideologi
- TASPEN Gelar Mudik Gratis untuk 720 Pemudik
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran