Mahasiswa Hukum Menggugat Karena Tak Diijinkan Masuk ke Klub di Melbourne
"Ini tindakan tidak adil dan saya merasa saya harus melakukan sesuatu. Saya tahu ini adalah masalah." katanya kepada ABC.
Kalau banyak orang lain tidak akan mempersoalkan hal ini dengan serius, ini tidak berlaku bagi Josh.
Awalnya dia mempersoalkan ini dengan manajemen Curtin House, yang mengelola salah satu klub di sana dengan mengatakan dia sudah mendapat diskriminasi karena jenis kelaminnya.
Dalam jawabannya, manajer Rooftop, Grant Gould mengatakan bahwa larangan itu karena mereka dilaporkan dia dalam keadaan mabuk, sehingga memang dibolehkan untuk melarangnya masuk.
"Saya kira adalah kesalahpahaman. Rombongan anda dilarang bukan karena jenis kelamin. Dua anggota teman anda menunjukkan tanda-tanda mabuk. Saya sudah melihat rekaman CCTV, dan sejumlah tamu pria lainnya diijinkan masuk. Jadi tidak ada diskriminasi karena anda pria," kata sang manajer.
Tidak puas dengan jawaban tersebut, dan mengatakan teman-temannya tidak ada yang mabuk ketika itu, Josh sekarang membawa perkara ini ke Tribunal Sipil dan Administrasi negara bagian Victoria (VCAT).
Dia meminta agar VCAT memutuskan bahwa tiga bar tersebut tidak melakukan tindak diskriminasi lagi, memberikan kompensasi, dan meminta maaf secara terbuka kepada dia dan teman-temannya.
Josh berharap bahwa hal ini akan menghilangkan budaya untuk menolak pelanggan laki-laki masuk ke klub dan bar.
Josh Findley, seorang mahasiswa fakultas hukum di Melbourne, mengajukan gugatan kepada sebuah bar karena tidak mengijinkan dia dan teman-temannya
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan