Mahasiswa Ikut dalam Demo Ricuh di DPR

JAKARTA - Sejumlah elemen mahasiswa juga ikut serta dalam aksi massa terkait kasus Bank Century. Dalam unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR Jalan Gatot Subroto, Jakarta, yang berlangsung ricuh, Selasa (2/3) sore itu, sebagian dari ratusan mahasiswa bahkan ikut berusaha meloncati pagar gedung yang dihalangi polisi. Hingga akhirnya, bentrok antara aparat dan massa pun tak dapat dihindari, meski akhirnya petugas keamanan mampu menghalangi aksi yang sudah mengarah anarkis tersebut.

Adapun elemen mahasiswa yang ikut hadir itu, antara lain adalah atas nama Front Persatuan Mahasiswa gabungan FAM UI, FAM Al-Azhar, FAM Trisakti, FAM YAI, KAM UMB, serta Serikat Mahasiswa Universitas Paramadina. Massa mahasiswa ini sebelumnya melakukan orasi demi menuntut SBY-Boediono untuk bertanggung jawab atas skandal Century, sekaligus juga mereka menolak pemberlakuan ACFTA. Selanjutnya, dalam sembilan tuntutannya, mahasiswa juga meminta dihapusnya utang lama Indonesia, serta menolak adanya utang baru.

Selain itu, mahasiswa pun menuntut adanya nasionalisasi aset negara, penghapusan sistem outsourcing, penegakan supremasi hukum, serta adanya pendidikan yang layak untuk rakyat, juga reformasi agraria dan pencabutan UU BHP. Dalam pernyataan sikapnya, Front Persatuan Mahasiswa menyebutkan bahwa dalam bidang hukum, juga tidak pernah ada hasil yang kongkrit dari penegakan supermasi hukum dengan lambannya penuntasan kasus Bank Century. Mereka melihat masih ada tebang pilih dalam upaya pemberantasan korupsi.

Sementara itu, Serikat Mahasiswa Universitas Paramadina dalam pernyataan sikapnya secara terpisah, meminta agar pihak yang bertanggung jawab dalam kasus Century agar diseret ke pengadilan. Mahasiswa ini pun meminta agar DPR wajib menyuarakan kebenaran dan membela kepentingan rakyat. Sementara selain mereka, tampak juga di depan Gedung MPR/DPR massa dari organisasi KAMMI dan HMI, yang melakukan aksi serupa dengan pernyataan sikap serupa. Total organisasi yang melakukan unjuk rasa mencapai puluhan, yang datang secara susul-menyusul. (rob/jpnn)