Mahasiswa India Tidak Lagi Takut ke Australia
Beberapa hari menjelang kunjungan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull ke Delhi, pemerintah India mengatakan serangan rasis terhadap mahasiswa India di Australia tidak lagi menjadi masalah.
Diantara tahun 2008 sampai 2010 terjadi beberapa serangan terhadap mahasiswa India termasuk satu orang tewas, sehingga menimbulkan kemarahan besar di India, dan tuduhan bahwa Australia tidak mengakui dan tidak berusaha memerangi tindak rasisme.
Hari Kamis (6/4/2017) Pejabat Kementerian Luar Negeri India yang bertanggung jawab atas hubungan dengan Australia Jaideep Mazumdar mengatakan dia puas dengan tindakan yang sudah diambil oleh Australia.
"Pemerintah Australia sangat proaktif dengan kami ketika kami mengangkat masalah tersebut." kata Mazumdar.
"Jadi ini bukan masalah yang menjadi keprihatinan kami lagi sekarang."
Pernyataan ini tampaknya akan melegakan para diplomat dan juga pihak universitas di Australia, yang sudah bekerja keras selama beberapa tahun untuk memperbaiki reputasi menyusul adanya beberapa serangan terhadap mahasiswa India di Australia.
Jumlah mahasiswa kembali naik
Bulan Januari 2010, di saat memuncaknya kemarahan di India, situasinya sangat berbeda.
Menyusul tewasnya mahasiswa Nitin Garg karena tusukan, sebuah harian India memuat kartun gambar seorang polisi Australia yang mengenakan baju Ku Klux Klan, dengan kutipan ' kami belum mengetahui motif tindakan ini."
Beberapa hari menjelang kunjungan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull ke Delhi, pemerintah India mengatakan serangan rasis terhadap mahasiswa
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati