Mahasiswa Indonesia di Australia Diharapkan Jadi Pemimpin Inovatif

Mahasiswa Indonesia di Australia Diharapkan Jadi Pemimpin Inovatif
Mahasiswa Indonesia di Australia Diharapkan Jadi Pemimpin Inovatif

Dalam paparan masing-masing, hampir semua pembicara menjelaskan mengenai potensi Indonesia di masa depan, dan pentingnya hubungan antara Australia dan Indonesia di masa depan guna memastikan bahwa Australia dan warganya juga ambil bagian dalam kemajuan Indonesia.

Mahasiswa Indonesia di Australia Diharapkan Jadi Pemimpin Inovatif
Estelle Parker, Pejabat Direktur Victoria dari Departemen Luar Negeri Australia. (Foto: Kevin Rusli)

 

Secara spesifik, Andrew Bird dari lembaga keuangan UBS yang pernah lama ditempatkan di Indonesia dan dalam kerja sehari-harinya adalah mengumpulkan dana bagi kliennya untuk ditanamkan di Indonesia dan di tempat lain menjelaskan kemajuan perdagangan saham di Indonesia selama 13 tahun terakhir.

Menurut Andrew Bird, indeks saham Indonesia sudah naik 1400 persen dalam kurun waktu 12 tahun terakhir, sementara di Australia hanya naik 260 persen dan peluang di pasar keuangan ini masih sangat besar karena saat ini 60 persen dari investor masih berasal dari luar negeri.

"Investor retail di Indonesia juga masih sangat kecil. Di Australia ada 14 juta orang yang memiliki rekening saham, sementara di Indonesia angkanya masih di bawah 1 juta." kata Andrew Bird.

Jumlah uang yang beredar di pasar keuangan sudah naik dari 45 miliar dollar di tahun 1995 menjadi 450 miliar dolar di tahun 2015.

Sementara itu Destry Damayanti dari Bank Mandiri  memberikan penjelasan mengenai situasi ekonomi di Indonesia saat ini, yang menurutnya sangat tergantung kepada perekonomian di China.

Para mahasiswa asal Indonesia yang sedang belajar di Australia diharapkan akan menjadi pemimpin inovatif di masa depan, dan bisa memanfaatkan potensi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News