Mahasiswa Indonesia di Melbourne Alami Kesulitan Uang di Masa Pandemi
'Kami masih bertahan hingga sekarang'
Photo: Tiyon Novaidin bersama istri dan anak-anaknya tetap bisa bertahan di tengah segala kesulitan akibat pandemi. (Supplied)
Kehidupan keluarga Tiyon Novaidin dan istri bersama dua anak mereka sebelumnya berjalan baik di Melbourne.
Mereka berdua memiliki pekerjaan tetap dan Tiyon sendiri sedang menyelesaikan kuliah S2 di bidang akuntansi.
Kemudian pandemi COVID-19 mengubah hidup mereka.
Suami istri ini bekerja sebagai tenaga kebersihan. Tiyon masih bekerja paruh waktu sedangkan istrinya telah kehilangan pekerjaannya.
"Semuanya terjadi begitu mendadak," katanya.
"Kami harus mengandalkan penghasilan saya untuk bertahan hidup. Selain itu, kami mendapat bantuan dari teman-teman yang peduli dan memahami kondisi kami," ujar Tiyon.
Ia datang ke Melbourne sebagai mahasiswa internasional pada Juli 2017. Istrinya menyusul dua bulan kemudian bersama putri mereka yang berusia sembilan tahun. Mereka kemudian dikaruniai seorang putra pada tahun berikutnya.
Sri Dila Riwu, mahasiswa asal Kupang, berharap suatu hari nanti suami dan anak-anaknya bisa bergabung dengannya di Australia, setelah ia tinggal seorang diri selama setahun
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata