Mahasiswa Indonesia di Melbourne Alami Kesulitan Uang di Masa Pandemi

Mahasiswa Indonesia di Melbourne Alami Kesulitan Uang di Masa Pandemi
Mahasiswa asal Kupang Sri Dila Riwu bersama suami dan anak-anaknya kini mengalami kesulitan untuk membeli tiket pulang ke Indonesia. (Supplied)

"Mahasiswa internasional adalah bagian dari kehidupan di pusat kota Melbourne jadi kami hanya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa kami hadir untuk mereka," tambah Alexa.

Seorang mahasiswa asal Kolombia, David Nocua, yang telah mendatangi gerai Foodbank mengatakan program ini sangat membantu ketika dia menganggur selama tiga hingga empat bulan.

Menyalurkan bantuan ke rumah-rumah

Bagi mahasiswa internasional yang tinggal di pinggiran kota Melbourne, kondisinya juga hampir sama.

Menurut Susan Hendra dari badan amal bernama 300 Blankets, pihaknya telah menerima banyak permintaan dari mahasiswa internasional tentang paket bantuan mereka.

Setiap minggu, badan amal ini menyalurkan paket bantuan yang berisi makanan seperti susu, sereal, selai, buah-buahan segar, roti, dan telur ke rumah-rumah mahasiswa internasional di luar pusat kota Melbourne.

Mahasiswa Indonesia di Melbourne Alami Kesulitan Uang di Masa Pandemi Photo: Susan Hendra (kanan) mengantarkan paket bantuan kepada mahasiswa internasional di wilayah pinggiran kota Melbourne. (Supplied)

 

Kebutuhan pokok sehari-hari, menurut Susan, bukan satu-satunya permasalahan yang dihadapi mahasiswa internasional.

"Saya kira karena masa lockdown itu, orang mendambakan adanya hubungan sosial," katanya kepada ABC.

Sri Dila Riwu, mahasiswa asal Kupang, berharap suatu hari nanti suami dan anak-anaknya bisa bergabung dengannya di Australia, setelah ia tinggal seorang diri selama setahun

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News