Mahasiswa Indonesia di Queensland Diskusikan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Mahasiswa Indonesia di Queensland Diskusikan Masyarakat Ekonomi ASEAN
Mahasiswa Indonesia di Queensland Diskusikan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Hal ini juga didukung oleh data statistik yang menunjukkan bahwa pemanfaatan fasilitas perdagangan bebas diantara Negara-negara anggota ASEAN relatif lebih kecil dibandingkan dengan mitra dagang lainnya seperti Tiongkok, Jepang dan Amerika Serikat.

Hal ini dijuga diungkapkan oleh Gunaro Setiawan dari Griffith University dan Bryan Brama dari UQ.

Menurut mereka, semenjak 2003 sampai dengan sekarang, perdagangan intra negara ASEAN hanya sekitar 25% sedangkan ASEAN dengan China meningkat terus sepanjang tahun. Maka dari itu ASEAN harus melakukan pembenahan yang progresif supaya dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki dan menghindari adanya intervensi berlebih atau dominasi dari negara lain.

Melalui pemberdayaan UKM, Indonesia juga semestinya dapat mendorong peningkatan nilai produk-produk pertanian yang menjadi unggulannya sehingga tidak lagi mengekspor barang mentah, namun dapat mengekspor barang olahan seperti asinan dan manisan yang dikemas secara baik dan professional.

Terkait dengan hal tersebut, Temi Miranda, peneliti LIPI, juga menyoroti peningkatan penguasaan perusahaan dan tanah oleh investor asing di sektor pertanian yang dapat menggeser peranan petani lokal. Hal itu juga dikhawatirkan dapat mempengaruhi upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan.

Disamping berbagai sektor industri tradisional, Indonesia juga perlu mewaspadai perkembangan aplikasi teknologi dan informasi dalam dunia usaha.

Beberapa aplikasi berbasis internet yang berkembang belakangan ini mendapatkan respons yang baik di kalangan masyarakat. Dalam mengantisipasi tren tersebut, beberapa negara tetangga telah menyiapkan technopreneur mereka dengan berbagai ilmu dan keterampilan sedari dini.

Asri Yusrina selaku moderator dan peneliti Smeru Research Institute menyimpulkan, MEA ini menjadi daya tarik negara di luar ASEAN untuk turut bermitra dengan negara-negara ASEAN. Indonesia mendapat peluang untuk berinteraksi dengan negara-negara di luar ASEAN dengan meningkatkan daya saing industrinya.

Setelah dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 31 Desember 2015,  Persatuan Pelajar Indonesia University of Queensland (UQISA) mengadakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News