Mahasiswa Internasional Akan Kembali Masuk ke Queensland Awal Tahun 2022
Masalah lain yang dihadapi Aryan saat ini adalah terbatasnya akses vaksin untuk kelompok usianya di Papua Nugini.
Dari kalangan universitas, Rektor University of Queensland, Profesor Deborah Terry, mengatakan mereka senang bisa menerima kembali mahasiswa internasional.
"Kami tentu saja memantau dengan dekat minat terhadap studi yang kami tawarkan. Pendidikan tinggi di Australia memiliki reputasi bagus di dunia internasional dan kami tetap melihat minat yang tinggi untuk mendaftar," katanya,
"Jumlah pendaftar sejauh ini tidak berkurang dan saya rasa ini adalah berita baik."
Rektor Queensland University of Technology (QUT), Profesor Margaret Sheil, mengatakan diperbolehkannya kembali mahasiswa internasional sangatlah berarti.
"Banyak dari mahasiswa kembali ke negara masing-masing dan sudah dua tahun tidak bisa kembali ke sini," katanya.
"Mereka tetap menjadi mahasiswa, mereka tetap mengikuti kelas yang kami sediakan, jadi ini menjadi pesan penting bahwa mereka bisa kembali lagi," katanya.
Pengumuman diperbolehkannya kembali mahasiswa internasional ke Queensland disampaikan Menteri Pariwisata Queensland, Stirling Hinchcliffe, di sidang parlemen negara bagian, Selasa kemarin (26/10).
Aryan merasa senang karena tahun depan ia boleh kembali ke Austalia untuk melanjutkan studi kedokterannya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata