Mahasiswa Internasional Khawatirkan Diskriminasi dan Persaingan Mencari Kerja dan Sewa Rumah Ketika Kembali ke Australia
"Mungkin pada awal-awalnya saya harus menjaga jarak dulu."
Kompetisi ketat dari negara lain
Agen pendidikan Duy Matthews mengatakan Layanan Jasa Mahasiswa dan Visa Australia, lembaga yang merekrut mahasiswa asal Vietnam, Thailand dan Myanmar untuk sekolah di Australia sudah mengalami penurunan jumlah mahasiswa 69 persen dibandingkan masa sebelum pandemi.
"Banyak orang tua dan siswa sedang mempertimbangkan untuk memilih negara lain seperti Kanada dan Amerika Serikat karena mereka sudah membuka perbatasan internasional lebih dahulu," katanya.
Dr Barney Glover yang juga adalah Rektor University of Western Sydney mengakui penutupan perbatasan internasional ke Australia sudah menyebabkan banyak mahasiswa internasional memilih Amerika Utara dan Eropa.
Dia mengatakan program percontohan di NSW untuk menerima kembali 500 mahasiswa gelombang pertama ke Australia akan sangat penting.
"Persaingan untuk menarik mahasiswa internasional sangat ketat," katanya.
"Ini menjadi kekhawatiran kami, dan itulah sebabnya program percontohan yang dilakukan di bulan Desember penting sekali."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Sekitar 60 ribu mahasiswa internasional sedang bersiap-siap untuk kembali ke Australia
- Dunia Hari Ini: Korea Selatan Membatalkan Darurat Militer
- Dunia Hari Ini: Belgia Memberikan Perlindungan Hak Bagi Pekerja Seks
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina
- Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia
- Indonesia - Australia Masif Menjalin Kerja Sama Bilateral, Anggota DPD RI Lia Istifhama Merespons
- Dunia Hari Ini: Israel dan Hizbullah Saling Tuduh Melanggar Kesepakatan Gencatan Senjata