Mahasiswa Internasional Sudah Kembali ke Australia, Tetapi Kesulitan Menghadapi Biaya Hidup yang Tinggi
"Ini terkait kualitas pengalaman mereka ketika mereka tinggal dan belajar di negara tujuan dan bagaimana tanggung jawab negara tujuan memperlakukan mereka."
Professor Arthur mengatakan harus ada lebih banyak interaksi antara mahasiswa lokal dengan mahasiswa internasional.
"Kita sering berpikir kita harus bepergian ke negara lain untuk belajar mengenai budaya yang beragam," katanya.
"Padahal kita memiliki mahasiswa yang bisa berinteraksi satu sama lain di saat mereka berada di perguruan tinggi. Ini cara terbaik bagi kita untuk mendukung pertukaran [budaya] yang kaya ini."
Juru bicara Departemen Pendidikan Australia mengatakan kepada ABC bahwa pemerintah Australia menyambut baik kedatangan mahasiswa internasional dan mengatakan penyelenggara pendidikan bertanggung jawab atas dukungan bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Dia menambahkan bahwa perkiraan mengenai biaya hidup di Australia bisa dilihat di situs Study Australia
Soal pembatasan jam kerja untuk mahasiswa internasional, juru bicara tersebut merujuk kepada rilis kepada media di bulan September.
"Jumlah jam kerja masih menjadi bahan diskusi dengan melihat keseimbangan antara kerja dan studi," kata rilis tersebut.
Pada tahun 2020, Perdana Menteri Australia ketika itu, Scott Morrison, meminta mahasiswa internasional untuk pulang bila mereka tidak bisa membiayai diri sendiri
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata