Mahasiswa Internasional Sudah Kembali ke Australia, Tetapi Kesulitan Menghadapi Biaya Hidup yang Tinggi
Dahlia juga mengatakan dia harus pintar-pintar mengatur keuangannya.
Pada tahun 2020 di saat pandemi, Perdana Menteri Australia ketika itu, Scott Morrison, mendesak mahasiswa internasional pulang ke nagara mereka bila mereka tidak bisa membiayai diri mereka sendiri selama di Australia.
Pada 2022, pemerintah mencabut batasan larangan bekerja bagi mahasiswa internasional dan mengizinkan mereka bekerja lebih dari 40 jam per dua minggu seperti aturan sebelumnya, sehingga mahasiswa seperti Dahlia bisa bekerja tanpa batas.
Namun ketentuan tersebut akan berakhir bulan Juni 2023, dan jumlah jam kerja bagi pemegang visa pelajar bisa kembali dikurangi menjadi 20 jam saja per minggu.
"Saat ini saya bekerja sekitar 40 jam per minggu, dan itu baru pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan hidup saya," katanya.
Kekhawatiran utama Dahlia adalah situasi ekonomi yang tidak menentu di Australia dan bagaimana situasi tersebut bisa memengaruhi biaya hidup di bulan-bulan mendatang.
"Saya harus menabung dan mempersiapkan biaya tambahan karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi," katanya.
"Harga-harga bisa naik 10 persen, 20 persen atau berapalah."
Pada tahun 2020, Perdana Menteri Australia ketika itu, Scott Morrison, meminta mahasiswa internasional untuk pulang bila mereka tidak bisa membiayai diri sendiri
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata