Mahasiswa Internasional Sudah Kembali ke Australia, Tetapi Kesulitan Menghadapi Biaya Hidup yang Tinggi

Harga sewa sudah naik hampir 30 persen di kota-kota besar di Australia dalam setahun terakhir.
Salah satu portal sewa dan jual-beli rumah, Domain, melaporkan harga rata-rata sewa apartemen satu kamar di pusat kota Melbourne kini mencapai A$480 per minggu.
Harian Financial Review mengutip SQM Research melaporkan bahwa harga sewa mingguan rumah dan unit di Sydney adalah A$744 per minggu, A$549 di Melbourne, dan A$514 di Adelaide.
Sanchit sempat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya selama seminggu ketika dia belum mendapatkan tempat sewaan baru sementara ia sudah harus keluar dari tempat sebelumnya.
"Saya tidak bisa tinggal di Airbnb karena saya tidak memiliki uang yang cukup untuk akomodasi seperti itu, jadi saya tinggal bersama orang-orang yang berbeda selama enam hari."
Situasi lapangan kerja, khususnya bagi mahasiswa internasional, bisa menjadi semakin sulit dengan semakin banyaknya mahasiswa asal Tiongkok yang sebelumnya belajar online sekarang harus kembali ke Australia untuk berkuliah kuliah tatap muka.
Meski menghadapi situasi ekonomi yang sulit, Sanchit mengatakan dia senang bisa belajar di Melbourne karena dia mendapat lebih banyak manfaat dengan kuliah langsung di kelas.
Namun hal yang cukup mengecewakan baginya adalah menemukan opsi makanan yang sehat di kampus sesuai dengan kemampuan kantongnya.
Pada tahun 2020, Perdana Menteri Australia ketika itu, Scott Morrison, meminta mahasiswa internasional untuk pulang bila mereka tidak bisa membiayai diri sendiri
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia