Mahasiswa Internasional Sudah Kembali ke Australia, Tetapi Kesulitan Menghadapi Biaya Hidup yang Tinggi

Mahasiswa Internasional Sudah Kembali ke Australia, Tetapi Kesulitan Menghadapi Biaya Hidup yang Tinggi
Dahlia Rera Oktasiani sudah bekerja di beberapa tempat sejak tiba di Australia bulan November 2022. (Supplied)

"Hal yang paling mengecewakan bagi saya sejauh ini adalah saya tidak bisa menemukan harga makanan yang cocok dengan harga terjangkau di kampus," katanya.

Kesejahteraan mahasiswa adalah 'prioritas utama'

Direktur Eksekutif Universities Australia, sebuah lembaga yang menaungi semua universitas, Catriona Jackson, mengatakan dia senang melihat mahasiswa internasional banyak yang kembali lagi selama 12 bulan terakhir.

Tetapi dia juga mengakui adanya masalah yang mereka hadapi.

"Kesejahteraan mahasiswa adalah prioritas utama bagi universitas  dan kami mendorong siapa saja yang mengalami masalah untuk mencari bantuan dengan menghubungi institusi mereka," katanya.

Dia mengatakan ada berbagai layanan bantuan yang tersedia bagi mahasiswa yang mengalami masalah akademis, keuangan, atau pun masalah pribadi.

"Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk memetik manfaat sistem pendidikan universitas di Australia."

Dr Andrew Deucher, peneliti masalah pendidikan dari University of Melbourne mengatakan profil mahasiswa internasional yang datang ke Australia berubah dari waktu ke waktu.

"Dulu di masa awal kedatangan mahasiswa ke Australia di tahun 1990-an atau di awal tahun 2000-an, pada umumnya hanya mereka yang punya privilege dan datang berasal dari kota-kota besar, terutama dari Tiongkok atau negara besar lainnya," katanya.

Pada tahun 2020, Perdana Menteri Australia ketika itu, Scott Morrison, meminta mahasiswa internasional untuk pulang bila mereka tidak bisa membiayai diri sendiri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News