Mahasiswa, Pelajar Putus Sekolah, dan Pensiunan Dibutuhkan untuk Panen Gandum di Australia
"Normalnya kami memiliki sekitar 150 ribu anak-anak muda para backpacker untuk mengisi pekerjaan seperti ini. Sekarang semuanya tidak ada lagi."
Phil dan Julie Stokes yang pindah dari Inggris sembilan tahun yang lalu mencoba mencari keseimbangan antara bekerja dan melakukan perjalanan selama pandemi hampir dua tahun terakhir.
"Tentu saja pertananian selalu masuk kategori esensial, jadi meski ada pembatasan soal karena COVID, kami masih tetap diizinkan bekerja," kata Julie Stokes.
"Ketika tanaman harus dipanen, ya semuanya harus dilakukan. Panen tidak bisa menunggu di tengah lockdown."
Phil Stokes mengatakan pergerakannya dan pasangannya di Australia seperti pola 'pergerakan ikan paus'.
"Kami bergerak dari selatan ke utara di musim dingin mengikuti pola matahari di musim dingin," katanya.
Dibutuhkan tenaga kerja dari berbagai golongan
Pemerintah di beberapa negara bagian di Australia sudah menawarkan bantuan uang sampai Rp60 juta bagi mereka yang mau bekerja di kawasan regional minimal selama enam pekan.
David Hele mengatakan, mahasiswa, mereka yang putus sekolah atau para pekerja senior yang masih ingin berkelana bisa mengisi lapangan kerja untuk membantu panen tanaman gandum tahun ini.
Setiap musim semi di Australia berarti masa panen raya gandum, dan pada tahun 2021 dibutuhkan ribuan pekerja untuk menuai panen di berbagai tempat di sana
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024