Mahasiswa, Pelajar Putus Sekolah, dan Pensiunan Dibutuhkan untuk Panen Gandum di Australia
“Ada sekitar 40 ribu orang yang kita sebut grey nomads (mereka yang sudah pensiun dan sekarang melakukan perjalanan mengelilingi Australia), dan kami ingin bisa mendekati mereka sebagai salah satu sumber tenaga kerja,” katanya.
“Kami mencoba membujuk siapa saja yang mau terlibat, grey nomads atau orang-orang yang sekarang bekerja di kota tapi merasa bosan dan ingin mengubah gaya hidup.”
Hele mengatakan pekerja di sektor pertanian ini bisa mendapatkan upah sekitar Rp20 juta per minggu dengan waktu kerja antara 30 sampai 60 jam.
"Lakukan perjalanan, menikmati petualangan yang berbeda dan juga bisa mendapatkan uang yang cukup dalam waktu bersamaan,” katanya.
"Kami tahu para petani sudah bekerja keras dan sekarang ini hanya ada sedikit celah waktu yang sangat menentukan hasil kerja mereka selama setahun, dan celah itu adalah musim panen.”
Julie Stokes mengatakan selain mendapatkan upah, dia juga mendapat kepuasan pribadi ketika bekerja di sektor pertanian tersebut.
“Pemilik lahan pertanian tempat kami bekerja sangat berterima kasih atas kedatangan kami,” katanya.
“Bila kami bisa melakukan pekerjaan di dua atau tiga tempat panen selama setahun, kami bisa kemudian beristirahat selama beberapa bulan sebelum kemudian mulai berpikir mencari tempat panen berikutnya.”
Setiap musim semi di Australia berarti masa panen raya gandum, dan pada tahun 2021 dibutuhkan ribuan pekerja untuk menuai panen di berbagai tempat di sana
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air