Mahasiswa Pendemo SBY Babak Belur
Jumat, 22 Februari 2013 – 08:50 WIB
Ditambahkan Presidium Mahasiswa UPS, Miftakhudin, siapapun yang melakukan aksi pemukulan harus bertanggung jawab. Disamping meminta maaf pada korban dan mahasiswa. "Demo penolakan kedatangan SBY sebelumnya diberitahukan secara tertulis pada aparat. Kenapa kami menolaknya" Karena banyak masyarakat dirugikan. Terutama yang merasa terganggu dan mengalami kerugian. Karena mereka tidak dapat bekerja sebagai petani dan sebagainya."
Sebelumnya, lantaran dinilai melanggar perijinan dengan melakukan unjuk rasa, enam dari sepuluh mahasiswa Universitas Pancasakti (UPS) Kota Tegal, yang tengah melancarkan aksi penolakan kedatangan Presiden RI Soesilo Bambang Yudoyono (SBY), dan hipotesa perjuangan penegrian sekolah tersebut, di perempatan Jalan Setia Budi Panggung Tegal Timur, akhirnya ""dikarungi" oleh gabungan pasukan tim kepolisian dan TNI, Rabu (20/2) sore. Dalam aksi tersebut juga sempat menjadi perhatian sejumlah warga, termasuk ratusan pengguna jalan yang melintas.
Terlebih, dalam pembubaran aksi terhadap 10 mahasiswa UPS, yang tengah melakukan orasi di perempatan Jalan Setia Budi Panggung Tegal Timur arah stasiun, dilakukan tiba-tiba. Sehingga, 10 mahasiswa nampak kaget. Namun demikian, 4 mahasiswa lain berhasil kabur dari sergapan puluhan anggota polisi dan TNI, yang waktu itu menjaga dan mengamankan kedatangan SBY, sesuai rencana tiba di Stasiun KA Kota Tegal. (adi)
TEGAL – Aksi demo penolakan kedatangan SBY, yang dilakukan mahasiswa UPS (Universitas Pancasakti) Tegal menelan korban. Tiga dari sepuluh orang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eks Pejabat di Balik SPPD Fiktif DPRD Riau Bakal Dicekal ke Luar Negeri
- Polda Riau Musnahkan Setengah Ton Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Bukti Komitmen Kami
- Komisi III DPRD Kota Bogor Pastikan Pengelolaan Anggaran Efektif
- Terdakwa Pembunuhan Mahasiswi di Aceh Dijatuhi Hukuman Mati
- Penyelam yang Hilang di Kukar Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Ratusan Sepeda Motor Melepuh di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Ternyata Ini Sebabnya