Mahasiswa Perantau di Jatim Bisa Dapat Bansos, Begini Caranya
jpnn.com, MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji telah menginstruksikan para pimpinan Perguruan Tinggi di Kota Malang, untuk mendata jumlah mahasiswanya yang masih berada di wilayahnya.
Data tersebut kemudian diserahkan kepada Pemprov Jawa Timur untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos).
"Kalau normalnya mahasiswa di Kota Malang ada sekitar 300.000 mahasiswa, sekarang (masa pandemi Covid-19) jumlahnya tidak sampai 30.000 mahasiswa yang ada di Kota Malang," tutur Sutiaji.
Mengenai kriteria mampu dan tidak mampu, Sutiaji menyerahkan sepenuhnya kepada perguruan tinggi untuk melakukan inventarisasi. Menurutnya, pihak kampus yang lebih mengetahui data mahasiswanya sendiri.
"Contoh di salah satu kampus. Ada 700 orang mahasiswanya yang tidak pulang. Ketika ada pemberian bantuan ada yang dari Fakultas Kedokteran, kan ini tidak masuk kriteria. Maka dari itu biar nanti kampus yang mendata," terangnya.
Sutiaji juga meminta kepada perguruan tinggi di Kota Malang, agar membuat simulasi penerimaan mahasiswa baru tahun 2020 dan segera menyetorkannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
"Karena kami tidak ingin Kota Malang ini sampai terjadi lagi keramaian," tuturnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak mengatakan bahwa mahasiswa bisa mendapatkan bantuan sosial dari Pemprov Jatim dengan mendaftarkan diri melalui website resmi radarbansos.jatimprov.go.id.
Sebanyak 30 ribu mahasiswa di Malang Jawa Timur akan mendapatkan bansos termasuk mahasiswa perantau.
- Sahroni Setuju KPK-Kemendagri Setop Sementara Bansos Sampai Pilkada Selesai
- KPK Peringatkan Pemprov: Setop Money Politic Berkedok Bansos!
- KPK Diminta Pelototi Mutasi Massal Camat di Jakarta Menjelang Pilkada
- Mendagri Tito Setuju Penyaluran Bansos Ditunda Selama Pilkada, Siap Terbitkan Surat Edaran
- Penyaluran Bansos Dihentikan Menjelang Pemungutan Suara Pilkada
- Ridwan Kamil-Suswono Berkomitmen Melanjutkan dan Memperluas Program Bansos