Mahasiswa Perawat Tolak Pemutaran Film Suster Gepeng
Kamis, 27 September 2012 – 12:00 WIB
"Terjadi semacam eksploitasi dan merusak citra perawat dengan jamaknya film-film horor tentang suster. Jika melihat film-film yang beredar, mulai dari Suster Ngesot, Suster Keramas, dan sekarang hadir lagi Suster Ngesot. Semuanya menggambarkan sensualitas dan eksplotasi perempuan. Seolah profesi suster identik dengan pornografi dan pornoaksi. Ini tentu sangat menyinggung profesi kemanusiaan ini," tegasnya.
Desrianto menambahkan, film-film semacam itu justru membodohi masyarakat di Indonesia. "Karena saat ini ada indikasi di negeri kita kata 'suster' mengalami degradasi makna. Dalam cover film itu sudah sangat jelas logo palang merah yang merupakan logo kebanggaan perawat. Tapi logo itu telah diinjak-injak oleh para pembuat film," sesalnya.
Sebelumnya, demonstran juga melakukan aksi unjuk rasa di bawah fly over. Mereka membakar ban dan berorasi di lokasi itu. Selain meminta film Bangkitnya Suster Gepeng ditarik, pengunjuk rasa juga mendesak agar RUU Keperawatan segera disahkan. (jpnn)
MAKASSAR -- Puluhan massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli Perawat melakukan aksi demonstrasi di depan kantor gubernur Sulsel, Rabu (26/9).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- CPNS Kemenag Kalsel 2024: Formasi Guru Akidah Akhlak Paling Banyak Pelamar
- Pekerja Migran Meninggal di Suriah, Keluarga: Dianiaya Majikan
- Bhabinkamtibmas Polsek Senapelan Sampaikan Pesan Damai Pilkada 2024 ke Rumah-Rumah Warga
- Polres Rohul Gelar Doa Bersama, Jalin Ukhuwah dan Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada
- AKBP Kurnia Ajak Ulama dan Santri Jaga Keamanan-Ketertiban Jelang Pilkada di Meranti
- Alhamdulillah, Korban Kebakaran Pasar Karangkobar Terima Klaim Asuransi