Mahasiswa Rusia Mengaku Alami Diskriminasi di Australia, Ditolak Saat Mendaftar Kuliah
Terlepas dari perasaan tidak nyaman mereka, Aleksandra maupun Maria mengatakan publik Australia menentang kekhawatiran mereka tentang diskriminasi.
Keduanya mengatakan orang Australia dapat membedakan dengan jelas antara orang Rusia biasa dan tindakan Pemerintah Rusia,.
Konflik dengan keluarga di rumah
Fotografer asal Rusia, Valentin, yang sedang kuliah seni visual di RMIT Melbourne mengaku sudah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, namun sangat terpukul saat Rusia menginvasi Ukraina.
"Saya sampai menangis membaca beritanya, karena itu skenario terburuk yang mungkin terjadi," katanya.
Valentin datang ke Australia sembilan tahun lalu, vokal menentang perang, tapi mayoritas keluarganya di Rusia memiliki pandangan berbeda.
Menurut dia, keluarganya mendukung invasi tersebut karena "propaganda" yang mereka alami.
"Agak kasar untuk mengatakannya, tapi mereka sudah dicuci otak," kata Valentin.
Untuk menghindari gesekan, Valentin dan keluarganya memutuskan untuk tidak membicarakan perang.
Seorang mahasiswa asal Rusia, Ruslan, menentang keras invasi negaranya ke Ukraina, dan terancam ditangkap karena menghadiri demonstrasi anti-perang di Moskow
- Bea Cukai Edukasi Mahasiswa Lewat Program CGTC
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?
- 5 Pesakitan Bali Nine Akhirnya Dipulangkan ke Australia
- Epson Indonesia-IKJ Dorong Kreativitas Generasi Muda dengan Teknologi Cetak di SPOTLIGHT 2024
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kabar Australia: Pekerja Qantas Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji