Mahasiswa Rusia Mengaku Alami Diskriminasi di Australia, Ditolak Saat Mendaftar Kuliah
Dr Slava Kitaeff dari Monash e-Research Centre adalah salah satu dari mereka yang menghubungi Ruslan.
Dr Kitaeff, tokoh yang dihormati di komunitas Rusia Australia, menulis surat terbuka ke universitas-universitas Australia tahun lalu, mendesak mereka untuk menerima mahasiswa asal Rusia, Ukraina, dan Belarusia yang melarikan diri karena perang.
Dia juga seorang pengkritik keras terhadap Presiden Vladimir Putin.
"Saya yakin perang ini tidak beralasan, tidak dapat dibenarkan, dan sulit dipercaya di Ukraina," katanya.
"Kekejaman yang dilakukan militer Rusia terhadap penduduk sipil Ukraina: itu benar-benar tidak dapat diterima."
Dia mengaku kaget kebijakan Universitas Deakin, mengingat perguruan tinggi ini menjadi salah satu yang pertama menanggapi surat terbukanya.
"Mendidik mahasiswa Rusia adalah kesempatan bagi universitas Australia untuk menyebarluaskan nilai-nilai Australia: perdamaian, demokrasi, dan harmoni sosial. Kesempatan itu tidak boleh dilewatkan," tuturnya.
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News
Seorang mahasiswa asal Rusia, Ruslan, menentang keras invasi negaranya ke Ukraina, dan terancam ditangkap karena menghadiri demonstrasi anti-perang di Moskow
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Bea Cukai Edukasi Mahasiswa Lewat Program CGTC
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?
- 5 Pesakitan Bali Nine Akhirnya Dipulangkan ke Australia
- Epson Indonesia-IKJ Dorong Kreativitas Generasi Muda dengan Teknologi Cetak di SPOTLIGHT 2024
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kabar Australia: Pekerja Qantas Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji