Mahasiswa S3 Mantan Tersangka Teroris Kecam Kepolisian Australia

Namun, menurut Nizamdeen, hal yang lebih mengerikan justru terjadi setelahnya.
Dia merujuk kepada liputan media atas penangkapannya serta jumpa pers yang digelar polisi terkait penangkapan tersebut.
Liputan yang dia maksud termasuk laporan The Daily Telegraph dengan judul "Tampang Terorisme".
Laporan koran tersebut disertai foto mahasiswa ini dengan ilustrasi mengenakan keffiyeh gaya Timur Tengah dan kacamata hitam.
Bukti diserahkan orang lain ke polisi
Satu-satunya bukti menuduh Nizamdeen, yaitu buku catatan, diserahkan kepada polisi oleh orang lain.
"Buku itu ditemukan di ruang kantor yang tidak saya pakai selama lebih dari sebulan," katanya.
Nizamdeen sedang menyelesaikan PhD sekaligus bekerja di bagian TI Universitas NSW.
Menurut dia, penahanannya telah merugikan keluarganya. Dia tak dapat menghubungi mereka selama sebulan setelah ditangkap.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia