Mahasiswa S3 Mantan Tersangka Teroris Kecam Kepolisian Australia
Disebutkan bahwa penyelidikan polisi kini bergeser "pada kemungkinan catatan tersebut dibuat oleh orang lain".
Ditanya apakah kasus ini telah menghancurkan kehidupan Nizamdeen, Willing ketika itu berdalih bahwa pihak-piahk yang terlibat pembuatan dokumen itulah yang bertanggungjawab pada Nizamdeen.
Paman Nizamdeen, Faiszer Musthapha, merupakan Menteri Olahraga dan Pemerintahan Daerah di Srilanka.
Kepada ABC bulan lalu dia menyatakan yakin keponakannya itu tidak bersalah.
Dalam persidangan pendahuluan atas kasus ini, terungkap bahwa komputer, telepon seluler dan dokumen lainnya yang dimiliki Nuzamdeen tak menunjukkan ideologi ekstremis.
Nizamdeen bisa menuntut polisi untuk kompensasi atas penahanan yang keliru tersebut.
"Saya dibebaskan (dari segala tuduhan), dan berharap media dan masyarakat Srilanka dapat membantuku memulai kembali kehidupan saya yang hancur," katanya.
AFP yang dihubungi hanya merujuk kepada pernyataan mereka saat konferensi pers bulan lalu.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata