Mahasiswa S3 Mantan Tersangka Teroris Kecam Kepolisian Australia

Disebutkan bahwa penyelidikan polisi kini bergeser "pada kemungkinan catatan tersebut dibuat oleh orang lain".
Ditanya apakah kasus ini telah menghancurkan kehidupan Nizamdeen, Willing ketika itu berdalih bahwa pihak-piahk yang terlibat pembuatan dokumen itulah yang bertanggungjawab pada Nizamdeen.
Paman Nizamdeen, Faiszer Musthapha, merupakan Menteri Olahraga dan Pemerintahan Daerah di Srilanka.
Kepada ABC bulan lalu dia menyatakan yakin keponakannya itu tidak bersalah.
Dalam persidangan pendahuluan atas kasus ini, terungkap bahwa komputer, telepon seluler dan dokumen lainnya yang dimiliki Nuzamdeen tak menunjukkan ideologi ekstremis.
Nizamdeen bisa menuntut polisi untuk kompensasi atas penahanan yang keliru tersebut.
"Saya dibebaskan (dari segala tuduhan), dan berharap media dan masyarakat Srilanka dapat membantuku memulai kembali kehidupan saya yang hancur," katanya.
AFP yang dihubungi hanya merujuk kepada pernyataan mereka saat konferensi pers bulan lalu.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia