Mahasiswa Sebut Budi Gunawan Sudah Dikriminalisasi
jpnn.com - JAKARTA - Pertentangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri usai penetapan tersangka calon tunggal Kapolri Komjen Budi Gunawan terus menggaung. Begitu juga dengan para pendukung yang melakukan aksi di antara kedua lembaga tersebut.
Seperti yang dilakukan massa yang menamakan diri Front Revolusioner yang merupakan dari gabungan beberapa lembaga. Di tengah hujan yang mengguyur, barisan demonstran ini menggelar aksi ketika sidang Praperadilan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/2).
Demosntrasi ini merupakan bentuk konsistensi para pendukung Budi Gunawan yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda yang dinilai Budi Gunawan sudah dikriminalisasi setelah Presiden Joko Widodo merekemondesikan namanya sebagai calon kapolri ke DPR.
Front Revolusioner adalah gabungan beberapa element yaitu, Front Indonesia Semesta (FIS), Himpunan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (HIMA UNJ), Sentra Aktualisasi Gerakan Mahasiswa (STIGMA), dan Gerakan Rakyat untuk Keadilan Indonesia (Gerak Indonesia). Aksi ini dikomandoi oleh Koordinator Presidium Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasu (Kamerad), Haris Pertama.
Haris dalam orasinya meminta kepada Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memutuskan seadil-adilnya dan praperadilan Komjen Budi Gunawan harus dikabulkan, karena penetapan tersangkanya murni tindak kriminalisasi dan politis.
"KPK kerap banyak melakukan pemelintiran berita dengan membangun opini-opini yang tidak rasional. Dan BG menjadi korban kriminalisasi pimpinan KPK," kata Haris.
Lebih lanjut, Haris menuturkan bahwa motif penetapan tersangka BG oleh pimpinan KPK diduga ada unsur dendam dan kental muatan politisnya. Pasalnya, Plt Sekjen PDIP Hasto Kristianto membeberkan bukti manuver Ketua KPK Abraham Samad jelang Pilpres 2014.
"Ini semakin keterkaitan bahwa KPK sudah tidak independen lagi, karena sudah menjadi alat politik. KPK punya motif dibalik target politik karena begitu mudah menetapkan seseorang sebagai tersangka," pungkasnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Koordinator GERAK, Tedy. Kata dia, KPK telah dijadikan alat poltik oleh oknum-oknum seperti Samad, Bambang dan yang lainnya. Sehingga, independensi KPK sudah jauh melenceng. “Samad dan BW sebaiknya jangan menjadikan KPK sebagai tameng hukum. Jangan karena kalian pimpinan KPK, tidak bisa disalahkan, ingat kalian bukan malaikat,” kata Tedy.
GERAK pun mendukung penuh Budi Gunawan sebagai calon Kapolri karena baginya itu merupkan hak yang sudah ditentukan oleh seorang Presiden Jokowi. “Kami meminta Presiden untuk segera melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri,” tandasnya. (awa/jpnn)
JAKARTA - Pertentangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri usai penetapan tersangka calon tunggal Kapolri Komjen Budi Gunawan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri Lingkungan Hidup Apresiasi JakOne Abank, Ini Alasannya
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Bagi Honorer TMS Sudah Dibuka, Cukup Unggah 2 Dokumen
- Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu Perlu Kolaborasi Multi-Pihak
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Indonesia Re Raih Anugerah BUMN Informatif Berkat Komitmen Keterbukaan Informasi Publik
- Bergerak di Jepara, Tim Penindakan Bea Cukai Kudus Temukan Rokok Ilegal Sebanyak Ini